• Jum'at, 26 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Artis "stand up comedy" Dodit Mulyanto, Minggu (16/10/2016) sore menghibur ratusan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum Tenggarong, di gedung PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia)
Stadion Tenggarong.

Dodit Mulyanto, didapuk oleh Panitia Pelaksana Penyuluhan Anti Narkoba KNPI Kutai Kartanegara untuk mengisi acara pada kegiatan Penyuluhan Anti Narkoba, dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda (HPS) 2016.

Saat dipanggil oleh pembaca acara, teriakan dari pecinta Dodit Mulyanto langsung “menyeruak”.

“Selamat sore warga Kilo 10. Orang sini biasanya behodengan (pacaran) diwaduk sukarame, motor ada tapi orangnya ga ada,” canda Dodit yang disambut gemuruh tawa para penonton kemarin.

Dodit menyampaikan rasa terimakasih ke KNPI Kukar yang mengundang dirinya untuk hadir di Tenggarong."Terima kasih saya udah diundang ke Tenggarong.
Seru ya, saya juga anti narkoba loh, saya tes urine berani. Jangan pakai narkoba," Kata Dodit.

Dodit mengaku, bahwa kota Tenggarong sudah banyak mengalami kemajuan, saat dirinya ke Tenggarong 2013 lalu, Jembatan Kutai Kartanegara belum jadi."Tapi sekarang udah keren, ada jembatan. Dulu waktu saya ke Tenggarong nyebrang sungai Mahakam naik kapan, sekarang udah ada jembatan, Tenggarong sekarang udah banyak alami kemajuan,"katanya.

Dalam penampilan nya Dodit, juga mengajak beberapa penonton untuk berduet lagu yang dibawakan Judika-Rumi dengan judul Sampai Akhir.

NARKOBA
Sementara itu pada acara Penyuluhan Narkoba DPD KNPI Kutai Kartanegara itu sendiri, diikuti sekitar 150 peserta kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat. Tiga narasumber dihadirkan untuk memberi penyuluhan, yakni dari Polres Kukar yang diwakili KBO Satnarkoba Aipda Darnuji, BNK Kukar Darsono dan Kemenag H Syaiful.

Darnuji dari Polres Kukar, mengungkap bahwa sampai Oktober 2016, jumlah tahanan di Lapas Tenggarong mencapai 1,2 ribu orang. Dari jumlah tersebut 70 persen adalah kasus narkoba.

"Pemberantasan narkoba menjadi salah satu prioritas dari negara, intruksi dari Polda bahwa selama satu minggu harus mengungkap 7 kasus narkoba. Di Kaltim sendiri peredardan dan penyalahgunaan narkoba diurutan kedua setelah Jakarta," katanya.

Dulu, urutan kedua peredaran narkoba di Indonesia itu ada di Batam, namun sekarang berpidah di Kaltim. Barang barang haram tersebut diselundupkan dari negara Tetangga, lewat Nunukan, Tarakan kemudian ke Samarinda.

"Di Kukar sendiri peredaraan narkoba juga memprihatinkan, bahkan sudah sampai ke pelosok desa di Tabang saja. Oleh karena perlu sama sama untuk memberantasnya,"katanya (boy)

Pasang Iklan
Top