Ketua KONI Kukar.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Salah satu upaya untuk memberdayakan atlet asli daerah, KONI Kutai Kartanegara akan memutus mata rantai mutasi atlet, untuk seluruh cabang olahraga yang ada di Kukar.

Ketua KONI Kukar Rahman mengatakan bahwa saat ini telah melakukan pemberdayaan atlet di 18 Kecamatan yang di Kukar.

"Dimana jumlah penduduk di Kukar ada 800 ribu orang. Kalau ada 58 cabor, maka ada kesempatan untuk membesarkan cabor di 18 Kecakatan, tinggal prosesnya aja lagi." ungkap Rahman Selasa (31/5/2022).

Dikatakan Rahman, pihaknya juga telah membentuk KONI di kecamatan, sehingga keterwakilan KONI di 18 kecamatan tersebut dapat melakukan pemberdayaan atlet yang ada di kampung-kampung dan selain itu di Kaltim hanya Kukar yang memiliki perwakilan KONI di kecamatan.

"Saya sudah komunikasikan dengan 58 cabor di KONI, supaya segera mensosialisasikan cabang olahraga, setidaknya olahraga sudah bermasyarakat seperti sepak bola, takraw, silat itu bisa di sosialisasikan di 18 kecamatan." ujarnya.

Kemudian selain berdayakan atlit lokal, sumber daya manusianya juga perlu ditingkatkan seperti meningkatkan kualitas pelatih, wasit dan juri.

"Kalau impor atlet, setelah pertandiangan maka sudah selesai, jadi percuma aja. Jika pelatih wasit dan juri berkualitas maka atlet lokal akan berkembang terus." jelasnya.

Rahman menyebut kedepan KONI Kukar akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan berkaitan dengan guru olahraga yang fokus membina cabor, tinggal mengaturnya aja fokus pada satu cabor, dengan metode pembinaan atlet lokal yang dilakukan. Dimana setiap cabor sudah menyeleksi dan mengukur kapasitas atlet tersebut.

"Jadi kita memang ingin memutus mutasi atlet, kita inginnya semua atlet murni orang Kukar. Jadi nanti waktu pendataan atlet secara online, identitas atlet kan terbaca lewat KTP yang terkoneksi langsung dengan Dukcapil. Jadi pas input KTP luar Kukar, gak bakal masuk di sistem." tutup Rahman. (*dri)