• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



(Kantor Desa Bhuana Jaya.Foto:Ist)


KUKAR (KutaiRaya.com) - Desa Bhuana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, menjadikan program Keluarga Berencana (KB) sebagai prioritas utama di desanya. Tak heran jika Desa Bhuana Jaya menyandang predikat sebagai Kampung KB Percontohan dari Pemkab Kukar.

Langkah nyata yang dilaksanakan Desa Bhuana Jaya, pasca pencanangan Kampung KB pun dianggap berhasil. Dan berbagai penghargaan telah diterima oleh Desa Bhuana Jaya.

Seperti Juara II Lomba Pengelolaan Kampung KB Tingkat Kabupaten di Kaltim dalam Rangka Harganas XXVI 2019. Juara I Lomba Cerdas Cermat Program KKBPK Tingkat Kaltim dalam Rangka Harganas XXIV 2017, Juara II Lomba Paduan Suara Program KKBPK Tingkat Kaltim dalam Rangka Harganas XXIV 2017. Terakhir, Kampung KB Terbaik Program CSR dari Bupati Kukar tahun 2017.

Saat dikonfirmasi Sekretaris Desa Bhuana Jaya, Suwondo mengatakan, sejak ditetapkan sebagai Kampung KB, beberapa langkah nyata telah dilakukan oleh pihak desa. Yakni memaksimalkan dan menerapkan 8 fungsi keluarga. Misalnya fungsi lingkungan, menarik peran stakeholder yang ada contohnya seperti perusahaan yang beroperasi disekitar desa. Karena ketika memang sebuah desa dicanangkan sebagai Kampung KB, ada beberapa hal ketertinggalan yang dialami oleh desa tersebut.

"Dari situ dideklarasikannya Kampung KB, harapan dari berbagai lini bersama-sama memaksimalkan 8 fungsi keluarga. Termasuk untuk memaksimalkan pelayanan publik pada masyarakat, bagaimana warga yang termarjinalkan mudah dalam akses pelayanan, kependudukan dan lainnya," terangnya.

Ia menambahkan, saat ini dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Nantinya dana tersebut akan digunakan sebagai bentuk pembinaan Kampung KB.

"Salah satunya pengembangan UMKM warga Desa Bhuana Jaya. Adapun penggerak Kampung KB dengan merekrut pemuda-pemuda dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)," imbuhnya.

Untuk diketahui, program keluarga berencana adalah upaya pemerintah atau organisasi untuk memberikan informasi, layanan, dan dukungan kepada pasangan suami istri dalam mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak.

Program ini bertujuan untuk membantu individu dan keluarga membuat keputusan yang tepat mengenai perencanaan kehamilan, menggunakan metode kontrasepsi yang efektif, dan mendapatkan perawatan kesehatan reproduksi yang baik. (One/Adv)

Pasang Iklan
Top