• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) hadirkan klinik konsultasi bagi Desa guna menjaring isu-isu strategis yang dimiliki kelompok tani di 10 Kecamatan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memutakhirkan data pertanian antar pemerintah dan kelompok tani.

Dimana nantinya akan disaring menjadi prioritas Distanak Kukar menjadi program perencanaan pembangunan pertanian.

Dijelaskan Kepala Distanak Kukar, Sutikno melalui Kabid Sarana Prasarana (Sapras), Muhammad Rifani, klinik ini mengundang Kepala Desa (Kades) dari 10 Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Kota Bangun, Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Loa Janan, Samboja, Anggana, dan Marang Kayu. Seluruh kecamatan ini menjadi prioritas karena hamparan sawah padinya yang luas dan terhubung.

"Kami menjaring isu-isu strategis ini, yang nanti kita jadikan acuan dalam perencanaan pembangunan pertanian kedepan. Sehingga perencanaan pertanian itu bisa direncanakan dengan baik dan hasil kita bisa terukur. Jadi tidak lagi bicara output, kita harus bicara dari kegiatan itu outcome, income, impact dan benefit," kata Rifani, Selasa (9/5/23).

Ia menginginkan melalui klinik ini, pihak desa dapat berkonsultasi terkait keperluan-keperluan yang dibutuhkan dalam mengembangkan pertanian di kawasan mereka masing-masing. Bahkan menjadi daya ungkit untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk itu, berharap peserta klinik ini dapat bersama-sama menggali permasalahan strategis hingga tingkat kelompok tani. " jelasnya.

Rifani menambahkan penjaringan isu ini penting untuk memajukan pertanian daerah. Dimana permasalahan strategis masing-masing desa berbeda. Seperti keperluan Alat Mesin Pertanian (Alsintan), jaringan irigasi hingga jalan usaha tani. Semuanya harus terjaring datanya dengan baik, sehingga dapat ditentukan tingkat prioritasnya.

Ia menyebut untuk realisasinya sendiri, akan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Karena data pertanian ini tidak mungkin stagnan, tapi dinamis. Jadi harinya seperti ini besok belum tentu sama.

"Harapan kita Distanak akan jadi OPD yang kuat dalam basis data, presisi dalam perencanaan, tepat sasaran dan terukur dalam pelaksanaan. Kalau itu bisa kita capai Insya Allah kita akan menjadi leading sector di tahun yang akan datang," tutup Rifani. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top