• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara

Bayi laki laki yang diduga baru saja dilahirkan oleh ibunya, ditemukan tewas pada Minggu (27/9) pagi kemarin sekitar pukul 08.00 Wita, di rumah Lurah Loa Ipuh Darat Kecamatan Tenggarong H.Fadli,di kawasan Jalan Triyu-Jahab Tenggarong Kutai Kartanegara.

Penemuan ini kontan menggegerkan warga yang berada disekitar rumah pak Lurah.
Menurut Fadli, Minggu (27/9) pagi dirinya hendak pergi ke kebun, tepatnya dibelakang rumah miliknya yang sejak 2006 dikosongkan, karena Fadli bersama istri memilih tinggal dikota Tenggarong.

"Pagi sekitar jam 8.00 pagi saya sampai di kebun. Di kebun itu memang ada rumah saya yang sejak 2006 lalu saya kosongkan. Saya kaget begitu berada diteras rumah ada kain warna garis garis hitam putih, dibalik kain itu saya kira boneka. Tetapi setelah saya lihat lebih dekat ternyata itu adalah sesosok bayi," kata Fadli bercerita.

Fadli mengaku terkejut dan mencoba meminta tolong para pengendara yang lewat didepan rumahnya, namun tidak satupun orang yang menghiarukannya, sehingga Fadli pun pergi ke salah satu temanya yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

"Karena tidak ada satupun yang mau menolong, maka saya pergi ke tempat pak Zakaria, teman saya yang tinggal tak jauh dari rumah saya. Ternyata sesampai dirumah zakaria tidak ketemu dan saya ketemu adiknya. Saya ajak beliau ke tempat saya melihat kondisi bayi tersebut, setelah diamati ternyata bayi itu sudah tak bernyawa,”"kata Fadli.

Lalu Fadli meminta beberapa warga untuk menjaga bayi itu agar tidak dimakan hewan buas.

"Saya mau melaporkan ke salah satu temannya saya Aminudin, Anggota Polisi. Dan setelah bertemu Aminudin, lantas kita kembali ke lokasi. Dan sesampai di sana sudah banyak orang berkerumun, tak lama kemudian datang anggota dari Polres Kukar dan mengevakuasi bayi tersebut untuk dibawa ke rumah sakit guna dilakukan outopsi," kata Fadli.

Fadli menduga, bahwa ibu yang melahirkan bayi itu sengaja menaruhnya didepan teras rumahnya. Karena melihat kondisi bayi yang dikenakan topi dan diselimuti kain.

"Bisa jadi waktu menaruh bayi itu pada waktu subuh, sebab kalau tengah malam (dini hari) banyak warga yang melintas didepan rumahnya dan tak mendengar suara tangisan bayi," kata Fadli.

Sementara itu Kapolres Kukar AKBP Handoko melalui Kapolsek Tenggarong AKP M Jauhari, menyatakan, pelaku penaruh bayi diteras rumah salah satu warga di kawasan Jalan Triyu, masih dikejar.

"Kita masih lakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini, belum tahu apakah bayi itu dibuang karena hasil hubungan gelas atau ada motif lain," katanya. (boy)

Pasang Iklan
Top