Thauhid Aprilian Noor

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Guna menekan tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Thauhid Aprilian Noor ingin adanya formasi pamong belajar untuk membantu peserta didik yang putus sekolah agar bisa mendapatkan pendidikan baik itu Paket A, B, maupun C.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Disdikbud Kukar terus berupaya menekan angka putus sekolah dengan memberikan paket pembelajaran. Untuk itu diperlukan pamong belajar guna mempermudah dalam pelaksanaan pembelajaran. Mengingat masih kurangnya pamong belajar di Kukar

"Kita inginkan adanya formasi pamong belajar. Pamong belajar ini fungsinya ada di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang nanti fungsinya memberikan kelas pembelajaran di paket-paket tersebut." kata Thauhid Selasa (2/5/23).

Sementara untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dibuka di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk tahun 2023. Pihaknya tengah mengusulkan, dan sudah bersurat tinggal menunggu saja. Karena yang menentukan dia lolos itu dari kementerian. SK nya dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Disdikbud tinggal menerima saja.

"Namun fokus kita ke pamong belajar, kita sudah beberapa kali mengusulkan pamong belajar itu supaya bisa ada juga formasinya. Kita punya SKB forum belajar ini cuman sekitar 70 orang saja, bahkan sekarang sudah tidak ada pamong belajar itu, sebagai SKB. Bagaimana kita mau lakukan proses pengajaran kalo tidak ada pamong belajarnya."jelasnya.

Dikatakan Thauhid pamong belajar ini diusulkan sebanyak-banyaknya, karena SKB ini nantinya akan dibentuk di semua kecamatan. 1 SKB minimal kan pamongnya 10, jadi ya seratusan lebih dan harus ada pamong belajarnya.

"Karena pamong ini yang nanati akan mengajar di kelas kesetaraan itu, paket A, B, C dan mengajari orang buta aksara segala macam."tutupnya. (*dri/adv)