• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara





TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Sejak di tetapkan sebagai Lapas industri pada tahun 2019 oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong terus berbenah tidak hanya dalam konsep tapi juga dalam produksi.

Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong Agus Dwirijanto mengatakan, saat ini Lapas Tenggarong tidak hanya fokus pada meubelair sebagai produk unggulan tapi juga pada program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) dalam bidang perikanan.

"Untuk saat ini produk unggulan lapas adalah meubelair, tapi kami juga menyiapkan SAE sebagai program lanjutan," ujar Agus Dwirijanto.

Ia mengungkapkan, dalam bidang produksi meubelair, secara kualitas produksi Warga Binaan Pemasangan (WBP) Lapas Kelas IIA Tenggarong tidak diragukan lagi, bahkan pada saat kegiata One Day One Product dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan Ke 59, Lapas Kelas IIA Tenggarong berhasil memperoleh hasil penjualan yang sangat memuaskan.

"Hasil penjualannya sebesar Rp. 9.800.000 dan barang yang terjual semuanya adalah meubelair," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja Jumari Suwandoko menambahkan, pada tahun 2023, Lapas Kelas IIA Tenggarong menargetkan menghasilkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 20.000.000,- dan pada semester pertama ini sudah tercapai Rp. 6.900.000.

Di tahun 2023 ini pun lanjutnya, program pembinaan kemandirian lebih difokuskan pada kegiatan produksi baik itu dalam bidang meubelair maupun dalam bidang SAE.

"Kami yakin target itu bisa kami penuhi dan bahkan kami mempunyai keyakinan bisa melebihi target," tutupnya. (One)

Pasang Iklan
Top