Desa Bukit Pariaman Tenggarong Seberang unggul pada sector pertanian.(foto:istimewa)

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang memiliki potensi disektor pertanian khususnya tanaman padi. Bahkan memiliki luas lahan pertanian terluas di Kukar yakni kurang lebih 800 hektar.

Kepala Desa Bukit Pariaman Sugeng Riyadi mengatakan degan adanya potensi yang besar ini, Desa Bukit Pariaman membutuhkan bantuan dari pemerintah kabupaten Kukar, dalam segi pemasaran produk pertanian khususnya padi.

"Kebetulan saat ini lagi musim panen, harapannya hasil panen tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Karena namanya potensi pertanian itu kadang naik turun tergantung situasinya seperti wabah maupun cuaca." ungkap Sugeng Sabtu (25/3/23).

Ia mengatakan untuk pemasaran padi sementara ini masyarakat masih tergantung kepada tengkulak, ini permasalahannya. Karena semua harga diatur oleh tengkulak ini yang menjadi kendala bagi petani.

Dimana saat panen harga padi menurun nanti ketika tidak panen harganya melonjak naik, ini yang menjadi dilema buat petani. Sedangkan modal dari petani biaya serba mahal seperti harga obat-obatan, pupuk langka, semua tenaga kerja diupahkan, awal buka lahan butuh biaya, penyampaian butuh bibit, penanaman sampai panen butuh uang.

"Adapun langkah dari kita yaitu mencoba pengembangan maupun memasarkan produk pertanian lewat Bumdes. Namun untuk menampung hasil panen, keuangan Bumdes belum mampu karena keuangannya atau penyertaan modalnya tidak sebesar hasil kemampuan panen, hanya kisaran Rp 250 juta untuk penyertaan modal Bumdes," jelasnya.

Tentu itu tidak mencukupi, sehingga dimulai dengan usaha sekala kecil dulu, untuk menampung produksi petani di Bukit Pariaman dibutuhkan pihak ketiga selain tengkulak seperti Pemkab atau punya rencana alternatif.

"Kami berharap ada kerjasama dengan pihak ketiga, ataupuni Pemkab untuk memberikan solusi alternatif." pungkasnya. (*dri/adv)