Kepala DLHK Kukar saat melakukan penanaman pohon di Desa Bendang Raya.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melaksanakan gerakan menanam pohon serentak di seluruh Desa di Indonesia. Untuk di Kabupaten Kutai Kartanegara kegiatan ini dilakukan di Desa Bendang Raya Kecamatan Tenggarong Senin (20/3/23).

Kegiatan tersebut dirangkai dengan penyerahan penghargaan Adiwiyata untuk tingkat kabupaten sebanyak 20 sekolah dan penyerahan penghargaan kepada dunia usaha yang melakukan pembinaan serta peduli terhadap sekolah sekolah yang berada di wilayah kerjanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar Alfian Noor mengatakan kegiatan penanaman pohon tersebut adalah tindak lanjut surat dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. Dimana meminta kepada seluruh desa di Indonesia untuk melakukan penanaman pohon secara serentak pada Senin (20/3/23).

"Tujuan dari penanaman pohon ini, selain menindaklanjuti intruksi dari Kementrian Desa dan Pembangunan Tertinggal adalah untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa pelaksanaan penanaman pohon ini juga merupakan program dari Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Gerakan Menanam Satu Juta Pohon yang sudah dimasukan dalam RPJMD kita." ujar Alfian.

Ia menyebutkan, untuk simbolisnya penanaman pohon ini dilaksanakan di Desa Bendang Raya dengan menanam 150 pohon kayu dan pohon buah buahan. Kemudian samapi saat ini baru sekitar 15 desa di Kukar yang menyampaikan pelaksanaan kegiatan penanaman serentak. Jadi informasi pohon yang sudah ditanam ada sekitar 6 ribu pohon dari 15 desa.

Alfian mengatakan bahwa penanaman ini diwajibkan kepada seluruh desa. Dan nanti akan dilaporkan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar hasil dari penanaman pohon tersebut dengan mengirimkan kirim foto atau video.

"Harapan kita dengan penanaman pohon ini adalah masyarakat itu secara sadar melakukan kegiatan menanam pohon tanpa harus menunggu acara seremonial. Tujuannya untuk menanam pada lahan yang terbuka, seperti daerah yang gersang, lahan kritis dan tidak ada naungan hijau." pungkasnya. (*dri/adv)