• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Palang parkir

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah menerapkan uji coba palang parkir ditiga titik Kota Tenggarong. Tercatat setelah uji coba dilakukan selama seminggu berhasil memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir sebanyak Rp 2,6 juta.

Kepala Seksi Pengelolaan Perparkiran Obaja Aleksander mengatakan, untuk saat ini masih melakukan uji coba di Taman Kota Raja, Masjid Al-Falah dan Pos Kumala Timbau Tenggarong. Dan sudah berjalan sejak awal Februari.

"Pendapatan dari tiga palang parkir itu rata-rata hari biasa Rp 100.000, kalau 3 lokasi berarti Rp 300.000. Sementara weekend itu bisa mencapai Rp 600.000. Selama uji coba seminggu ini kurang lebih Rp 2,6 juta. Dengan adanya palang parkir ini kita sudah bisa kalkulasi pendapatan dari parkir." kata Obaja saat dikonfirmasi Jum'at (17/2/23).

Adapun pada palang parkir ini beroperasi dari jam 16.00 sampai 22.00 WITA. Untuk petugas saat ini Dishub masih kekurangan tenaga kerja di tiga lokasi palang parkir dimana petugasnya baru ada 15 orang yang terdiri dari 6 orang dari Dishub dan dari juru parkir ada 9 orang.

Obaja mengungkapkan bahwa respon dari masyarakat dengan adanya palang parkir otomatis antusias. Dan pendapatan lumayan signifikan.

"Mudah-mudahan kedepan setelah uji coba, pendapatan menjadi signifikan. Yang pasti saat weekend hanya 600-700, kita sekarang bisa sampai Rp 1 juta." jelasnya.

Obaja menyebut dengan adanya palang parkir ini juga tidak menutup rezeki jukir yang ada disana. Jukir yang sebelumnya ada disana kini membantu merapikan dan mengatur parkiran. Cuman untuk analisa jumlah jukir di tempat itu akan disesuaikan.

"Kita masih mencarikan regulasi bagaimana mau menetapkan jukir dengan sistem gajian dan hasil pendapatnya seperti apa. Jadi kita harus ada formulasi terkait kesejahteraan jukir. Sekarang akan memiliki shift, dan lebih teratur." sebutnya.

Disebutkan Obaja, Dinas Perhubungan juga berencana membina juru parkir dengan mengadakan pelatihan dulu untuk mereka. Karena palang parkir ini menggunakan komputerisasi dan digital. Nantinya akan diadakan pelatihan. Ia yakin tidak memerlukan waktu lama, karena mereka sudah bisa menggunakan android, dan mereka harus belajar sedikit-sedikit.

"Jadi dipastikan jukir ini tidak meminta pungutan lagi, sudah kami latih. Di balik itu pengawasannya kami juga koordinasi dengan operator. Dan mereka akan mengarahkan pengunjung untuk bayar di pos parkir." ungkapnya.

Ia menambahkan, percobaan ini akan dilakukan sampai launching nanti, namun belum bisa dipastikan kapan mau dilaunching karena masih mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan palang parkir. (*dri)

Pasang Iklan
Top