• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Bupati Edi Damansyah saat lakukan peletakan batu pertama.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah melakukan peletakan batu pertama pembangunan Vihara Buddhayana Buddhis Center Tenggarong, yang berada di Jalan Ikip Mekar Sari Kelurahan Timbau Rabu (15/2/23).

Turut hadir dalam acara Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Ketua Umum Sangha Agung Indonesia Y.M. Khemacaro Mahathera, Unsur Forkopimda Kabupaten Kukar, dan para tamu undangan.

Vihara Buddhayana Buddhis Center yang merupakan Vihara yang pertama ada di Tenggarong ini memiliki tanah seluas 6.853 meter persegi, dengan kepemilikan atas nama Yayasan Sangha Agung Indonesia. Adapun bantuan dana berasal dari umat Buddha berbagai daerah sebesar Rp 100 Juta, bantuan awal Kemenag RI melalui Dirjen Bimas Agama Buddha sebesar Rp 400 Juta.

Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan bahwa akan memberikan dukungan rencana pembangunan vihara yang di Kelurahan Timbau Tenggarong. Tentunya panitia pembangunannya, teman-teman umat buddha yang ada di Kutai Kartanegara.

"Sudah saya sampaikan bahwa memang kami mengikuti rencana ini dan proses perizinannya, terutama. Karena ada hal-hal yang memang bukan kewenangan kami Pemerintah Kabupaten. Tapi yang menjadi ruang lingkup kewenangan kami di Pemkab tetap kami fasilitasi melalui Kesbangpol dan kami juga mengarahkan teman-teman yang berada di (FKUB) Forum Kerukunan Antar Umat Beragama di Kukar." ujar Edi Damansyah Rabu (15/2/23).

Edi bersyukur perizinan sudah selesai hari ini dihadiri pak Dirjen Bimas Buddha, Kementerian Agama Republik Indonesia bersama-sama meletakkan batu pertama mengawali rencana pembangunan vihara.

"Harapan kita semoga ini bisa selesai tepat waktu sehingga saudara-saudara umat buddha ini punya rumah ibadah yang representatif di kukar Itu yang pertama." ungkapnya.

Edi juga berharap rumah-rumah ibadah yang ada di Kutai Kertanegara termasuk vihara ini tidak hanya peran fungsi rumah ibadah selaku tempat pusat peribadatan pemersatu umat, tetapi juga peran fungsi rumah ibadah untuk pemberdayaan masyarakat minimal pemberdayaan umatnya ini penting sekali.

Karena memang Yang berkaitan dengan spiritual terutama dilakukan, tetapi kan ekonominya juga harus baik, kalau spiritual umat yang baik, pasti hal-hal lainnya juga baik.

"Kami pasti akan hadir nanti di pembangunan vihara ini. Tadi sudah saya sampaikan dalam proses perencanaan nanti akan dibantu." ucapnya.

Sementara Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengatakan betul memang vihara ini adalah rumah ibadah pertama yang di Kukar. Dan dari sisi umat dari ketentuan yang mungkin tidak mencukupi, tapi karena memang ini kebutuhan.

Kemudian kebijakan bapak Bupati itu diturunkan atas rekomendasi FKUB dan ini sangat penting bahwa rekomendasinyalah yang menunjukkan bahwa umat beragama di Kutai Kertanegara ini umat yang memang bisa menerima dan bisa menghargai perbedaan. Itulah kunci keberhasilan bagi pembangunan karena dibangun bersama maka pembangunan akan dapat berjalan baik dan lancar.

"Dan saya pikir dengan kerukunan yang ada, kebersamaan ada, maka harapan Pak Bupati mewujudkan Kukar Idaman di dalamnya itu ada peran para tokoh agama dan rumah ibadah. Saya pikir dengan adanya rumah pada ini akan memberi warna di Kukar." pungkasnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top