• Kamis, 25 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



H Nasrun

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Maraknya aksi penipuan yang dilakukan oleh segelintir oknum pendaftaran umroh dengan modus memberikan harga yang murah, sangat meresahkan masyarakat terutama yang ingin melaksanakan ibadah umroh.

Tak bisa dipungkiri masih ada beberapa travel penyedia jasa umroh yang masih melakukan praktek penipuan tersebut. Permasalahan ini menjadi perhatian bagi Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Kukar H Nasrun, dan memberikan himbauan kepada masyarakat, agar tidak terjerumus dalam penipuan tersebut.

"Saya sampaikan kepada masyarakat agar berhati-hati jika mendaftar umroh. Karena modus-modus penipuan itu banyak. Kami memiliki kewajiban melindungi jamaah, maka yang harus dipastikan kalau mau daftar umroh adalah legalitas." ungkap H Nasrun Senin (9/1/23).

Ia berharap masyarakat tidak tergiur harga promosi murah. Karena promosi murah itu cenderung menyesatkan. Pihaknya juga minta agar mereka berkoordinasi dengan Kemenag, selaku pembimbing sehingga ketika mau menerbitkan surat rekomendasi untuk penerbitan paspor salah satu syaratnya apakah travel itu resmi atau tidak.

"Ini penting, karena ada beberapa korban yang sudah setor tapi terkatung-katung uangnya sudah masuk." jelasnya.

H Nasrun mengungkapkan begitu juga dengan haji, Kemenag Kukar meminta agar tidak mudah terprovokasi oleh umum. Karena terkadang tanpa sepengetahuan ada yang mengatasnamakan Kemenag dan menelpon ke jemaah.

"Misalnya, saat pelunasan haji dia tiba-tiba ngomong "Bapak sudah daftar? Nunggu berapa tahun? ini ada sisa kuota, nanti didulukan". Saya bisa memastikan bahwa itu penipuan, karena kita semuanya by sistem dan gratis jadi tidak ada nego," sebutnya.

Ia menambahkan, karena terkadang penipuan ini memprovokasi. Salah satunya adalah menyuruh jemaah untuk menarik uangnya karena haji dibatasi. Ia menegaskan bahwa Arab Saudi sudah mencabut batasan umur, berarti sekarang yang berumur diprioritaskan. Pembatasan diatas 65 tahun itu terjadi ketika Covid saja. (*dri)

Pasang Iklan
Top