• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Totok Heru Subroto

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian inflasi Daerah. Pada rapat secara virtual ini dipimpin Asisten III Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar, Totok Heru Subroto didanpingi beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Bertempat Ruang Vidcon Kantor Bupati Kukar, Senin (21/11/2022).

Totok mengatakan rapat hari ini masih menindak lanjuti masalah penangggulangan dampak kenaikan terhadap inflasi di daerah dan nasional, karena setiap senin pemkab Kukar rutin mengikuti rapat secara nasional.

"Untuk saat ini Kukar, angka inflasi diatas sedikit dari angka rata-rata nasional di 5,81 persen, kalau di tingkat nasional sebesar 5,7 persen selisih dikit dengan angka inflasi kita."kata Totok usai rapat.

Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi itu hanpir sama, yaitu karena faktor peningkatan harga beras, kemudian harga cabai merah dan minyak goreng ini yang paling dominan di Kukar dan nasional juga hampir sama. Selain itu menghadapi natal dan tahun baru (Nataru), biasanya permintaan meningkat. Didorong oleh itu 3 komoditas tadi, sebetulnya ada 20 tapi yang lainnya belum tampak naik.

"Dari aspek ketersediaan stok kita cukup aman, dari badan ketahanan pangan melaporkan secara nasional maupun daerah cukup tinggal distribusinya. Di Kukar stok ketersedian kita cukup, kita juga berkoordinasi dengan Bulog untuk berasnya sudah kita MoU. Kemudian nanti untuk komoditas lain seperti bawang merah, cabai itu perlu koordinasi dengan daerah suplainya atau disekitar daerah Balikpapan dan Samarinda."ujarnya.

Dia juga mengungkapkan ada intervensi dari Pemkab Kukar untuk mengatasi inflasi, selain Bantuan Tak Terduga (BTT) yang sudah dianggarkan. Kemudian juga ada dana perlindungan dari bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli masyarakat terutama masyarakat miskin itu sudah mulai sosialisasikan dan tinggal meralisasika saja.

Kemudian yang paling dominan itu adalah operasi pasar yang diyakini mampu langsung mengendalikan harga. Jadi ketika ada kenaikan yang signifikan ini Pemkab Kukar lakukan operasi pasar.

"Kami berharap menghadapi masa-masa nataru ini kita bisa aman, stabil untuk pengendalian terutama untuk stok dan distribusi pangan sehingga tingkat inflasi tetap kita jaga."pungkasnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top