Acara sesaat sebelum kegiatan beseprah sebagai rangkaian dari kegiatan Erau 2022 dimulai.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Acara tradisi Beseprah yang merupakan rangkaian dari Erau Adat Pelas Benua berlangsung Kamis (29/9/2022).

Ratusan masyarakat tumpah ruah memadati sepanjang jalan Pangeran Diponegoro depan Museum Mulawarman untuk makan bersama.

Pada acara Beseprah tersebut ditandai dengan memukulan kentongan oleh Wakil Bupati Kukar H Rendi Solihin, Sekertaris Daerah Sunggono bersama Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin beserta unsur Forkopimda.

"Alhamdulilah kita patut bersyukur kepada Allah SWT, walaupun tadi sempat hujan tapi hari ini kegiatan beseprah bisa berjalan dengan baik dan partisipasi semua masyarakat saya lihat lebih tertib dibanding tahun tahun yang lalu, itu terlihat tadi tidak ada kekacauan, tidak ada kegiatan yang dimulai sebelum ada perintah dari Sultan." kata Sunggono Kamis (29/9/22).

Sunggono juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, dan seluruh OPD yang membantu untuk memfasilitasi kegiatan ini, sehingga bisa berjalan dengan baik.

"Dan Mudah-mudahan kebersamaan ini betul-betul menunjukan bahwa pemerintah bisa bersatu padu termasuk dengan pihak Kesultanan dalam suatu momen sakral tapi juga berkah." ujarnya.

Sementara itu Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin menyampaikan bahwa gunanya diadakan rangkaian ini kalau setiap ada Erau pasti ada beseprah,

"Karena dengan adanya beseprah itu adalah kami beserta warga masyarakat menjadi satu. Artinya selalu mengayomi masyarakat yang dilakukan semenjak dulu mulai Sultan pertama kali sampai saat ini itu." ucapnya.

Memaknai acara Beseprah ini bahwa tidak ada perbedaan antara Raja dan masyarakat jadi memberbaur menjadi satu melalui momentum yang menjadi tradisi di Kutai Kartanegara.

"Kami berharap dengan masyarakat yang antusias mengikuti acara Beseprah ini, agar kedepannya bisa berkembang lagi untuk menyatukan visi misi kita bersama disini. Dan adanya IKN ini jelas kita ingin kembali memancarkan seni dan budaya yang ada di Kutai Kartanegara." pungkasnya. (*dri)