• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Wisata Desa Pela Kota Bangun

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Desa Pela yang berada di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi satu-satunya desa perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang berhasil masuk 50 besar dalam ajang nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI)

Diketahui, pada tahun 2022 terjaring 3.416 peserta desa wisata dari 34 Provinsi se-Indonesia. Kini setelah mengikuti berbagai rangkaian kurasi oleh tim Kemenparekraf dari 500 menjadi 300 lalu 100 hingga dikerucutkan lagi menjadi 50 besar desa wisata.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dispar Kukar, Ridha Fatrianta mengatakan bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno akan berkunjung langsung ke Desa Pela sebagai sebagaimana wisatawan sekaligus meninjau potensi yang ada di sana.

"Sebelumnya kita mengikuti sudah mengikuti sosialisasi penilaian. Nah tadi pagi kami juga rapat dan besok kita juga akan rapat internal dengan Pokdarwis pak Alimin dan Kepala Desa Pela. Jadi dari segi penilaiannya kita memang sudah melakukan mekanisme penginputan melalui aplikasi yang ada di kementrian." ujar Ridha Senin (9/5/2022).

Ridha mengatakan pihakanya akan membantu pendampingan menyusun rondon bagaimana titik-titik kegiatannya dan seperti apa itu masih dalam pembahasan dengan Pokdarwis pak Alimin dan Kades Desa Pela.

"Kita juga akan membantu pendampingan untuk kenyamanan juri dengan kunjungan mentri. Dan sebenarnya itu memang kegiatannya dari kementrian cuman kami dari Dispar akan melakukan pendampingan, nanti di Desa Wisata yang masuk dalam 50 besar ADWI itu akan mengusulkan bagaimana nanti mekanisme kunjungan dengan penilaiannya." jelasnya.

Ia menambahkan salah satu daya tarik didesa Pela yaitu wisata alam, dia punya ikan pesut disamping itu juga ada inovasi masyarakat disitu mereka juga memiliki museum nelayan dan keaktifan bagaimana mereka juga memanfaatkan potensinya. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top