• Rabu, 17 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



David Hamka

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Program Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah dan Wakil Bupati H Rendi Solihin yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026. Salah satunya misi ke tiga Kukar Idaman itu adalah memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf).

Yang regulasinya ada di Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar itu ada dua program dedikasi yaitu Kutai Kartanegara Kaya Festival (K3F) dan Kukar Kreatif Idaman, dimana program tersebut bertujuan untuk menghidupkan roda ekonomi masyarakat di Kukar.

Kepala Dinas Pariwisata Kukar Slamet Hadi Raharjo melalui Kabid Pengembangan Ekraf David Haka Saputra mengatakan program-program itu sudah jelas, seperti Program Kukar Kaya Festival yang ditargetkan harus ada 100 event selama lima tahun, berarti selama setahun harus ada 20 event Festival.

"Artinya event Festival bertujuan untuk meningkatkan kunjungan jumlah wisatawan itu pertama didomain kami. Di OPD lain boleh mengadakan Festival misalnya Festival Budaya yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang mengadakan itu juga mendukung Program Kukar Kaya Festival juga." kata David kepada KutaiRaya.com diruang Kerjanya Selasa (26/4/2022).

Lanjut David, jadi harus saling berkolaborasi untuk mendukung capaian Program Kukar Kaya Festival itu. Untuk tahun ini sudah ada beberapa kegiatan yang dijalankan salah satunya Festival yang digelar Festival Belian Namang di Kedang Ipil Kota Bangun, Kukar Yougt Festival di Waduk Panji, namun hanya event kecil tidak terlalu besar.

"Karena melihat kondisi seperti sekarang ini covid yang belum usai, kita khawatirkan ketika kasus covid tinggi tidak dapat terlaksana event event itu. Mudah-mudahan covid ini segera turun, supaya bisa kita jalankan event Festival." ucap David.

Dia menyebut setelah lebaran ini sudah bisa dilaksanakan beberapa kegiatan terutama kedepan seperti TIFAF yang akan digelar secara offline dan online bagi peserta dari luar negeri. Rencananya dalam acara TIFAF akan mengundang 6 Negara dan untuk daerahnya ada 10 sampai 15 provinsi, 20 kecamatan di Kukar wajib ikut, kemudian 10 kabupaten kota di kaltim untuk memeriahkan TIFAF.

"Event TIFAF yang akan digelar bulan Juli nanti akan mengusung tema Festival Seni Nusantara Untuk Dunia." benernya.

Kemudian Festival Erau untuk tahun ini akan dilaksanakan dibulan September yang akan dirangkai dengan Festival Kota Raja (FKR). Dan saat ini lagi di konsepkan FKR itu ada beberapa titik tempat yaitu Stadion Rondong Demang, Lapangan Basket dan Ampe Teater.

Sementara itu di Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dispar berkolaborasi dengan Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kukar terkait dengan mengkurasi event, talen sesuai masing masing event yang akan dilaksanakan atau masing-masing kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi kreatif yang ada di Kukar,

Sambung David, karena kehadiran ekonomi kreatif itu dibentuk oleh Bupati Kukar Edi Damansyah sesuai keputusan Kementrian dalam hal ini Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kukar menjadi kabupaten kota yang masuk 4 besar kabupaten kota kreatif di Indonesia yang sudah ada SK dari kementrian.

"Nah tugas-tugasnya ekraf itu mengkurasi, memberikan masukan, mengawal kegiatan-kegiatan dalam hal membangun jejaring ekosistem ekonomi kreatif di Kukar, tentu saja kerjasamanya dengan Dinas Pariwisata." terangnya.

Diungkapkan David salah satu bentuk untuk membangun jejaring ekosistem, Kekraf membentuk ekraf yang pertama di kecamatan Muara Badak. Pembentukan ekraf itu ditargetkan dengan teman-teman di Kekarf tahun ini harus ada 10 kecamatan, dan nanti tahun depan tinggal ada 8 kecamatan lagi, jadi tahun 2024 tinggal running aja lagi program apa yang akan dijalankan.

"Untuk tahun ini pembentukan Ekraf baru di kecamatan Muara Badak dan rencananya dalam waktu dekat ini ada 5 kecamatan yang akan dibentuk ekraf yaitu kecamatan Anggana, Sangasanga, Muara Jawa, Samboja, dan Kota Bangun." jelasnya.

Tujuan dibentuknya ekraf di kecamatan ini adalah untuk mendata potensi-potensi ekonomi kreatif di masing-masing kecamatan, agar sama keputusan dengan Kekaraf untuk membantu program pengembangan ekonomi kreatif di Kukar. Karena setiap kecamatan itu memiliki potensi yang berbeda-beda dan itu perlu digali.

"Harapan saya dua program yang ada di Dinas Pariwisata berjalan sesuai dengan benang merahnya tidak lepas dari itu. Tentu harus didukung beberapa pihak, didukung OPD terkait untuk mensukseskan program ini." pungkasnya. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top