• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Kegiatan pelatihan meracik jamu bumi.

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Kelompok Wanita Tani (KWT) Kecamatan Tenggarong menggelar Pelatihan Meracik Jamu Bumi, yang diikuti ratusan peserta yang merupakan anggota KWT dari Kecamatan Tenggarong, Kota Bangun dan Kecamatan Samboja.

Pelatihan tersebut dilangsungkan di ruang serba guna Kantor Camat Tenggarong dan dibuka Bupati Edi Damansyah, Senin (28/3/2022).

Turut dihadir Keplala Dinas Pertanian dan Peternakan Sutikno, Camat Tenggarong Sukono, Ketua KWT Kecamatan Tenggarong Atuh Hayati, serta para Lurah.

Edi Damansyah mengatakan pelatihan ini adalah membuat pupuk organik cair, dimana saat ini sering terjadi situasi kekurangan pupuk. pelatihan ini bertujuan supaya KWT bisa mandiri untuk membuat pupuk organik cair. Kalau tadi disebut jamu bumi, supaya tetap subur tanahnya.

"Kegiatan ini di inisiasi oleh Camat Tenggarong bersama Ketua KWT Kecamatan Tenggarong. Saya menyampaikan terimakasih penghargaan pelatihan ini salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia."kata Edi kepada KutaiRaya.com usai membuka kegiatan pelatihan.

Edi menyebut pelatihan sumber daya petani ini tidak hanya pelatihan pembuatan pupuk organik cair, tapi juga untuk meningkatkan kualitas tetang teknis bercocok tanam, bagaimana teknik memupuk itu di lakukan semua baik di forum kabupaten maupun binaan secara langsung dilakukan teman teman PPL, ini langkah langkah konkritnyanya.

"Tadi semangat ibu ibu KWT sudah bicara bagaimana IKN, tahap pertama 1,5 juta ASN akan bertempat tinggal di kawasan IKN dan membutuhkan kebutuhan pokok, pikiran mereka (ibu ibu) semua sudah kedepan." ujarnya.

Pelatihan ini merupakan rangkaian untuk mempersiapkan itu, jangan sampai peluang ini tidak bisa ditangkap di manfaatkan oleh masyarakat Kukar khusunya petani.

"Selama ini kita kesulitan pasarnya, peluang pasar tersedia, makanya selalu kita sampaikan bagaimana kualitas bagaimana kontinyunitas produk itu, sekarang produk kita ini basis komoditi. Kembangkan berbasis pasar, kita survei dulu kebutuhan pasar apa jenisnya baru kita dorong nanti kita kembang dan ditanam oleh kelompok petani termasuk dalamnya ada KWT." benernya.

Edi menyampaikan secara statistik lebih kurang 42% kebutuhan Kaltim dari Kukar. Kukar sudah mendapat panji keberhasilan pertanian hortikultura juga panji ketahanan pangan artinya ini menunjukkan bahwa masyarakat khusunya petani dan Pemkab Kukar sudah bersama bekerja, tinggal bagaiman menguatkan sehingga nanti kawasan kawasan yang sudah kita tetap ini bisa kontinyu nanti produk bisa dihasilkan setiap waktu.

"Jadi ini nanti harus cerdas, saya sudah sampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian nanti pola edukasi kita, para petani ini juga nanti jadwal tanamnya juga kita berikan supaya ini berkelanjutan tidak putus jadi berbasiskan kepada pasar."jelasnya.

Ia menambahkan program pembangunan pertanian berbasis kawasan hilirisasi salah satunya penguatan SDM melalui Dinas Pertanian, untuk penguatan kelembagaan kelompok taninya atau kelompok nelayan terus ada penguatan SDM nya, salah satu pelatihan ini yang dilakukan oleh KWT Kecamatan Tenggarong,

"Saya pesan kepada peserta, ikuti dengan baik nanti setelah selesai kembali ketempat masing masing langsung praktekan harapannya menjadi mentor."ucap Edi.

Sementara itu Camat Tenggarong Sukono menambahkan program pelatihan ini memang harus digencarkan, karena program ini bisa meningkatkan daripada kesejahteraan keluarga, dengan pelatihan ini secara otomatis bisa meningkatkan pendapatan dikeluargannya masing-masing. Disamping itu juga perlu sinergi dengan pemerintah dan dengan OPD-OPD lain, sehingga bisa efektif.

"Harapannya pelatihan ini bisa berlanjutan, selain pelatihan-pelatihan juga harus dipraktekkan dilapangan. Setidaknya ilmu yang didapat di pelatihan ini bisa diterapkan di masing-masing kelompok wanita tani yang ada di kelurahan dan desa." pungkasnya. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top