• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Sekretaris dinas Kelautan dan Perikanan Kukar Muslik.(foto:wahyudi)

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Produksi perikanan di wilayah Kutai Kartanegara cukup besar, per Oktober 2021 total ada 200.000 ton lebih produksi ikan Kukar baik ikan sungai maupun laut. Dari hasil produksi itu hampir 50 % Kukar sebagai daerah pemasok kebutuhan ikan di Kalimantan Timur.

Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar Muslik mengatakan, ada dua potensi perikanan yaitu perikanan di perairan laut dan perairan umum atau sungai. Untuk perairan umum itu ada sungai Mahakam dengan danau-danaunya.

"Kalau bicara potensi perikanan hampir semua di 18 kecamatan itu memiliki potensi perairan hampir semau dilalui aliran sungai, kemudian untuk laut terutama dipesisir ada 6 kecamatan," kata Muslik kepada media ini di ruang kerjanya Rabu (27/10/2021).

Ia menambahkan, update terbaru dari rencana zonasi wilayah pesisir (RZWP) dan pulau-pulau kecil , panjang pantai di wilayah pesisir terkoreksi dari 333,16 km ternyata saat ini kalau diukur secara detail garis pantainya 1.600 km lebih.

"Kegiatan perikanan secara garis besar itu ada nelayan, perikanan tangkap, perikanan budidaya, serta pengolahan dan pemasaran. Untuk jumlah pelaku usaha di Kutai Kartanegara ada kurang lebih 35.000 rumah tangga perikanan (RTP), dan wilayah pesisir ada sekitar 18.000 nelayan," ujarnya.

Diketahui luas tambak di wilayah pesisir saat ini 76.000 hektar akan di revitalisasi tambak tersebut, walaupun tidak luas tapi bisa intensif terkelola. Revitalisasi tambak untuk pengembangan rumput laut dan udang tersebut ada pasarnya bahkan sampai ekspor ke luar negeri.

"Itu yang kita harapkan disamping ikan air tawar, kebutuhan konsumsi akan semakin meningkat, apalagi kedepan terkait IKN ," ungkapnya.

BUDIDAYA

Sementara itu untuk kegiatan budidaya dibagi 3 kawasan pengembangan yaitu untuk wilayah pesisir itu ada budidaya di air payau seperti budidaya udang dan rumput laut. Untuk wilayah tengah ada budidaya keramba dan kolam ikan seperti budidaya ikan mas, nila, lele. Sedangkan di wilayah hulu lebih ke budidaya ikan lokal seperti ikan jelawat, betutu, gabus.

Ada 3 danau untuk pusat perairan umum daratan yakni danau semayang dengan luas 11.000 hektar, danau melintang dengan luas 13.000 hektar dan danau-danau kecil yang ada di wilayah Mahakam tengah.

"Budidaya ikan di Kukar saat ini sudah berkembang, tapi ada kendala di biaya produksi terutama pakan karena biaya produksi dari pakan itu bisa menyerap 60-70% dari biaya produksi itu berdampak terhadap pendapatan dan daya saing produk kita," tuturnya.

Untuk itu Pemkab Kukar berupaya untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan mendorong supaya ada pakan-pakan alternatif untuk mengurangi ketergantungan pakan pabrikan, mandiri benih, dan teknik budidaya.

Ia menyebutkan Ini juga sejalan dengan program pemerintah daerah yaitu program mandiri pakan. Program mandiri pakan tersebut yakni dengan memberikan bantuan mesin pengolahan pakan ikan, mengadakan pelatihan-pelatihan pembuatan pakan, serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pakan ikan.

Diharapkan kegiatan tersebut kontinyu, murah dan kualitasnya bisa setara dengan buatan pabrik.

"Kedepannya cita-cita kita ada kawasan budidaya udang di wilayah pesisir yang coba kita sinkronkan dengan program pemerintah pusat dari kementerian dalam rangka menarik anggaran, karena potensi perikanan kita itu ada," tutup Muslik. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top