• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



(Dirut Suparno dan Dirtek Perumda Tirta Mahakam Sutrisno saat meninjau proses produksi air bersih)


TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Air sungai Mahakam yang merupakan sumber air baku Perumda Tirta Mahakam Kukar saat ini dengan kondisi bangar mempengaruhi kapasitas air yang didistribusikan kepada pelanggan.

Hal ini diungkapkan Dirut Perumda Tirta Mahakam Suparno didampingi Direktur Teknik Sutrisno, Kasubag Humas Haisandi dan beberapa staf kepada awak media, Kamis (10/6/2021) siang.

"Dengan kondisi sungai Mahakam bangar berpengaruh karena kami tidak bisa memaksimalkan kapasitas air. Yang tadinya bisa berproduksi 120 liter perdetik tetapi sekarang hanya bisa mengoperasikan sampai 90 liter saja per detiknya," ungkap Suparno.

Suparno mengakui, pihaknya tidak bisa memaksimalkan kapasitas karena kami mengejar kualitas air yang disalurkan kepada pelanggan. Dengan turunnya kapasitas akan berpengaruh kepada pendistribusian. Khususnya wilayah-wilayah dataran tinggi. Yang tadinya secara kontinu air bisa mengalir 24 jam penuh kini harus berkurang sementara pendistribusiannya tetap.

"Jika dengan kondisi bangar kami tetap mengoperasikan dengan kapasitas normal, maka dampak air yang dihasilkan tidak akan baik dan menghasilkan air yang keruh. Saat ini kualitas air bersih layak digunakan, hanya warna air yang belum bisa dirubah," terangnya.

Dengan kondisi saat ini lanjutnya, Pihaknya tetap berupaya untuk terus mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Tentunya air yang ke pelanggan akan berkurang, jika kita memaksimalkan tetap 120 liter perdetik maka kualitas lah yang akan dikorbankan.

"Hal ini memang menjadi persoalan bagi PDAM di Kaltim yang menggunakan sumber air baku dari sungai Mahakam karena fenomena alam serupa tidak bisa diprediksi oleh manusia. Jadi ini merupakan PR bagi kami PDAM se-Kaltim," sambungnya.

Suparno menambahkan, dengan kondisi saat ini pihaknya hanya bisa berharap curah hujan bisa membantu untuk merubah ini semua. Jika hujan, maka entitasnya juga akan semakin tinggi dan menyebabkan kualitas air baku akan semakin bagus.

"Kami tidak bisa memprediksi kapan fenomena ini akan berakhir, karena ini murni dampak dari pada alam. Semoga curah hujan yang terjadi membantu kita untuk merubah ini," tutupnya. (One)

Pasang Iklan
Top