• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Di balik hingar bingar penyelenggaraan Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival 2015, ternyata ada warga kukar yaitu Hamsiah (40), yang selama ini menderita tumor ganas di bagian rahang sebelah kiri yang kini telah berukuran sebesar buah kelapa dan memiliki berat lebih dari 2 kilogram hingga membuat tulang rahangnya hancur dan kini mengancam keselamatan jiwanya.

Ketika media ini berkunjung kerumahnya di RT 05, Kelurahan Loa Tebu, Tenggarong yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari kantor kelurahan Loa Tebu. Hamsiah mengaku anjuran dokter yang mengatakan operasi pengangkatan tumornya tidak dapat ditunda lagi, tapi hingga kini belum bisa terlaksana lantaran dirinya dan keluarga tidak memiliki biaya untuk operasi.

Sebagai informasi untuk total biaya yang diperlukan untuk penyembuhan Hamsiah itu terbilang cukup besar yakni sekitar Rp 70 juta meliputi biaya oprasi pengangkatan tumor dan pemasangan pen di bagain rahangnya yang hancur.

Hamsiah mengaku, penyakit yang dideritanya pada tahun 2008. Bermula saat Hamisam mengalami bengkak pada gusi sebelah kirinya. Saat itu gusinya yang bengkak sempai mengeluarkan darah, namun saat diperiksakan ke dokter, Hamsiah hanya divonis sakit gusi bisa. Hamsiah pun tidak terlalu memperhatikan penyakit yang dideritanya hingga gusinya semakin membesar, puncaknya pada dua tahun terakhir.

"Sempat opname RSUD AM Parikesit pada Bulan Mei selama 14 hari di Tenggarong, lalu dirujuk ke RSUD AW Sjahranie Samarinda. Waktu di RSUD tenggarong hanya memulihkan kondisi karena pendarahan pada gusinya," ungkapnya.

Hamsiah mengatakan, tumor yang bersarang dimulutnya tersebut membuat dirinya kesulitan berbicara bahkan tidak bisa makan seperti orang pada umumnya. Semenjak tumor tersebut membesar dan menutupi seluruh bagian mulutnya, Hamsiah hanya memakan nasi yang telah dibuat menjadi bubur yang encer. Bahkan untuk minum pun dibantu dengan sedotan.

Pihak keluarga tidaklah berdiam diri dengan hanya berharap dengan pengobatan dari Dokter, berbagai upaya yang telah dilakukan seperti pengobatan alternatif hingga kepulau jawa. Selama ini, biaya pengobatannya diperoleh dari bantuan sanak saudaranya. Tidak sedikit juga harta bendanya seperti perhiasan yang sudah dijualnya. "Kami sudah habis-habisan, terutama emas kami sudah habis dijual untuk berobat. Tidak ada lagi,"lanjutnya.

Saat ini, Hamsiah harus segera dioperasi mengingat semakin besarnya daging yang tumbuh memenuhi seluruh mulutnya. Jumat (12/6/2015) nanti, Hamsiah harus kembali ke RSUD AW Sjahranie Samarinda guna persiapan operasi pengangkatan Tumor dan pemasangan pen pada rahang yang telah hancur tersebut. Namun, hingga kini Ia beserta keluarganya masih harap-harap cemas terkait biaya yang oprasinya.

Ia bersama keluarga berharap agar ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kukar bisa membantu dan bersimpati terhadapnya. Berbagai upaya lainnya juga telah dilakukan pihak keluarga antara lain dengan membuat proposal yang diajukan kebeberapa instansi terkait bahkan hingga ke wakil rakyat. Namun, hasilnya hingga kini nihil. (rid)

Pasang Iklan
Top