Retribusi parkir di RSU AM Parikesit Tenggarong Seberang menuai sorotan, ini menyusul banyak keluhan keluarga pasien yang tetap harus membayar retribusi parkir.


"Banyak keluarga pasien yang mengeluh dan menyampaikan ke saya, saat menunggu keluargnya yang sakit, lalu ada keperluan keluar rumah sakit harus tetap bayar retribusi. Kalau setiap parkir Rp3 ribu sampai Rp5 ribu,


maka bisa dibayangkan kalau ada keluarga yang bekeperluan keluar rumah sakit lalu balik lagi ke rumah sakit, membayar retribusi parkir,"papar Ketua Karang Taruna Kukar Fahmi HR, akhir pecan lalu.


Seogiyanya, lanjut Fahmi pengelola parkir di RSU AM Parikesit memberikan tanda khusus parkir bagi keluarga pasien yang “menunggu” keluarganya yang sakit, sehingga meski keluar masuk dirumah sakit maka membayar retribusi parkir cukup satu kali saja.


"Ini harus menjadi perhatian pihak rumah sakit dan pengelola parkir, karena pengelolaan parkir di rumah sakit tersebut dikelola pihak ketiga,selain itu juga kondisi tata parkir di rumah sakit tersebut terkesan tak teratur dengan baik, karena tidak adanya petugas pengatur parkir, hanya kadang kadang malah pegawai rumah sakit yang menjadi pengatur parkir," tandas Fahmi. (boy)