Sungguh ironis, sebagai kabupaten dengan sebutan kabupaten terkaya di Kalimantan Timur bahkan di Indonesia, dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah, masih saja masyarakatnya belum menikmati layanan dasar masyarakat berupa listrik dan air.


“Berdasarkan data yang kami peroleh, masih ada 36 % lebih rumah tangga dan 13 Desa yang belum teraliri listrik. Kutai Kartanegara merupakan sumber energy, sehingga seharusnya rasio elektrifikasi kita sudah mencapai 95 %. Selain itu, Kutai Kartanegara memiliki Perusda Kelistrikan dan Sumber Daya Energi, seharusnya masalah rumah tangga dan desa yang belum teraliri listrik sudah clear.” Ungkap Salehuddin SSos, Sfil, Ketua DPRD Kutai Kartanegara saat acara Musrenbang Kabupaten di Aula Bappeda Kutai Kartanegara Senin (28/3) lalu.


Menurut Salehuddin, upaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi bisa di lakukan dengan melibatkan pihak swasta dalam hal ini perusahaan pertambangan dan perkebunan yang memiliki kelebihan daya.


"Upaya lainnya adalah dengan membangun pembangkit listrik tenaga air, tenaga uap, tenaga gas dan tenaga batu bara, dimana potensi listrik tersebut banyak di Kutai Kartanegara." Tegasnya.


Sementara pada rasio rumah tangga pengguna air bersih hanya dikisaran 53,4 %, artinya lebih dari 46 % penduduk di Kukar belum menggunakan air bersih atau teraliri air PDAM.


"Angka inipun harus ditingkatkan dengan membangun fasilitas produksi dan jaringan air bersih sehingga bisa diakses oleh seluruh penduduk di Kutai Kartanegara." Tegasnya. (boy)