Pemerintah Kutai Kartanegara diminta untuk melakukan pemetaan obyek wisata di Kukar, dengan diikuti promosi wisata sebagai upaya untuk menarik wisatawan baik local maupun internasional.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kutai Kartanegara Salehudin SSos, SFil saat acara Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten (Musrenbang) 2017, diaula Bappeda Kutai Kartanegara, Senin (28/3) kemarin.
"Dibidang pariwisata, kami melihat belum ada arah yang jelas terkait pembangunan pariwisata di Kutai Kartanegara, apalagi hal ini belum dijadikan prioritas pembangunan tahun 2017. Padahal tema pembangunan tahun 2017 menempatkan pariwisata sebagai salah satu sektor pembangunan. Terlepas dari hal tersebut, DPRD meminta ada pemetaan potensi objek wisata di Kutai Kartanegara di ikuti dengan promosi wisata sebagai upaya menarik wisatawan baik lokal maupun internasional." Kata Salehudin.
Selain bidang pariwisata, DPRD Kutai Kartanegara juga menyoroti sector lain seperti bidang pendidikan, kesehatan, pertanian dan infrastruktur.
Dibidang kesehatan, angka harapan hidup cukup tinggi yaitu dikisaran 71,5 Tahun melampaui target RPJMD tahun 2015.
"Hanya saja apakah hal ini berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara real, misalnya saja jika dibandingkan dengan angka kemiskinan, angka kematian ibu dan anak, dan angka pengangguran terbuka." Kata Salehudin.
Selain itu juga dibidang kesehatan masih ada masalah dengan rasio antara jumlah dokter, bidan dan perawat terhadap pasien. Oleh karena itu DPRD berharap ada langka konkrit untuk mengatasi masalah rasio tersebut.
"Dibidang infrastruktur kesehatan kita juga berharap ada pembangunan Rumah Sakit baru yang akan melayani masyarakat di Marang Kayu dan Muara Badak, serta Tabang, Kembang Janggut dan Kenohan. Pembangunan puskesmas dan puskesmas pembantu (pusban) harus dilakukan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, mengingat dalam tiga tahun terakhir kita belum meningkatkan jumlah baik puskesmas maupun pusban di Kabupaten Kutai Kartanegara."ungkapnya. (boy)