Kabupaten Kutai Kartanegara pernah menyandang status KLB (Kondisi Luar Biasa) atas wabah DBD (Demam Berdarah Dengue). Itu terjadi saat terjadi perubahan cuaca di Kukar seperti sekarang ini, yakni musim penghujan disertai kelembapan udara. Karena itu perlunya masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Diantaranya dengan tehnik dasar minimal 3M Plus, yakni Menutup, Menguras serta Mengubur.

Untuk menutup sendiri yakni memberi tutup yang rapat pada tempat air ditampung seperti bak mandi, kendi, toren air, botol air minum dan lain sebagainya. Sedangkan menguras adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti kolam renang, bak mandi, ember air, tempat air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Lantas mengubur adalah memendam di dalam tanah untuk sampah atau benda yang tidak berguna yang memiliki potensi untuk jadi tempat nyamuk DBD bertelur di dalam tanah.

Berikut masyarakat perlu melakukan pencegahan, yakni Menggunakan obat nyamuk / anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menanam pohon & binatang yang dapat mengusir/memakan nyamuk dan jentik nyamuk, menghindari daerah gelap di dalam rumah agar tidak ditempati nyamuk dengan mengatur ventilasi dan pencahayaan, memberi bubuk larvasida pada tempat air yang sulit dibersihkan, tidak menggantung pakaian di dalam rumah serta tidak menggunakan korden dan perabot gelap yang bisa jadi sarang nongkrong nyamuk.

Pada dasarnya ada sistem fogingisasi, namun bias dinilai kurang efektif.

Lantaran hanya membunuh nyamuk Aedes Aegypti. Sedangkan jentik-jentiknya tidak bisa dibasmi. Caranya yakni menggunakan berbagai tips tadi. Termasuk perlunya pembagian bubuk abate melalui peran serta Jumantik yaitu singkatan dari Juru Pemantau Jentik. (khan)