Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kukar Kuntijo Wibdarminto memastikan, awal tahun 2016 ini kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat. Dikhawatirkan akan semakin mewabah seiring musim hujan yang mendekati puncaknya pada bulan Februari.

Penyakit DBD yang kembali mewabah di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Kukar tentunya harus diwaspadai semua pihak. Dinas Kesehatan Kukar lanjut Kuntijo, terus berupaya melakukan pencegahan. Namun, keterlibatan warga sangat dibutuhkan. Apalagi fogging yang kerap dipakai sebagai metode pencegahan ternyata belum efektif.

"Fogging atau pengasapan yang telah dilakukan di sejumlah wilayah tidak efektif dan kurang efisien. Pasalnya, fogging hanya mampu membasmi nyamuk dewasa dan tidak mampu membasmi jentik-jentik nyamuknya. Fogging bahkan dikhawatirkan justru membahayakan lingkungan. Maka, sangat perlu dilakukan pemberantasan langsung ke sarang nyamuk" ujarnya.

Sesuai data Dinas Kesehatan Kukar, sebaran kasus DBD di Kukar paling banyak terdapat di Kecamatan Loa Kulu dengan 97 kasus, disusul Handil Baru, Kecamatan Muara Jawa dengan 88 kasus. Total 886 kasus DBD sepanjang tahun 2015 dengan delapan korban meninggal dunia.

"Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah langkah utama dalam mengantisipasi penyebaran kasus DBD dengan gerakan 3 M (mengubur, menguras dan menutup). Tidak perlu fogging dan abate kalau PSN jalan, karena kalau PSN tidak jalan, biar itu fogging dan abatesisasi, sarang nyamuk masih ada, otomotis akan berkembang terus, " tutupnya. (zaf)